Sebelum dibahas tentang komponenkomponen beton
seperti sloof, kolom, balok, pelat, tangga, dansebagainya maka diperlukan
pengetahuan dasar mengenai material beton bertulang sesuai dengan persyaratan
yang berlaku, di antaranya sebagai berikut: Semen, agregat kasar atau split, agregat
halus atau pasir, air dan baja tulangan. Agar memenuhi persyaratan tekan
karakteristik, terdapat ketentuan mutu beton untuk konstruksi bangunan, seperti
pada tabel berikut:
Tabel
3.2. Mutu Beberapa Pekerja Struktur Beton
Jenis Pekerjaan Mutu Beton
|
Jenis Pekerjaan Mutu Beton
|
Kolom
praktis, balok lantai, dan lainnya
Beton
konstruksi sesuai perhitungan
struktur
|
1 : 2 : 3
K200, K250,
K300 dan lainnya
|
Dalam pekerjaan beton untuk pembangunan rumah
tinggal bertingkat, beberapa komponen pekerjaan yang umum perlu diperhatikan
antara lain pekerjaan sloof, kolom, balok, ringbalok, dan pelat beton. Berikut
ulasan masing-masing komponen tersebut.
A. Sloof
Sloof adalah beton bertulang yang diletakkan secara
horisontal di atas pondasi. Sloof berfungsi untuk meratakan beban yang bekerja
pada pondasi dan pengikat struktur bawah ujung dasar kolom. Panjang sloof sama
dengan panjang pondasi. Dimensi sloof tergantung dari tipe bangunan yang akan dibangun.
Untuk rumah sederhana (rumah tidak bertingkat), dimensi yang digunakan adalah
lebar 15 cm dan tinggi 20 cm. Untuk rumah bertingkat, secara praktis dimensi
sloof yang seharusnya dihitung dengan perhitungan struktur dianalog mencari
dimensi di balok, yaitu sebagai berikut.
a)
Sloof yang hanya ada dua tumpuan, tinggi
minimalnya sekitar 1/16 kali panjang bentang. Misalkan panjang bentang 3 m maka
tinggi minimalnya sekitar 300 cm : 16 = 18,75 cm. Sementara lebarnya 0,75 x
tinggi = 0,75 x 18,75 = sekitar 14 cm. Dengan demikian, dimensi sloof-nya
adalah 14/18,75 atau dalam pelaksanaan di lapangan biasanya menjadi 15/20.
b)
Sloof yang lebih dari dua tumpuan,
tinggi minimalnya harus sekitar 1/18,5 kali dari panjang bentang. Misalkan
panjang bentang adalah 4 m maka tinggi minimalnya sekitar 400 cm : 18,5 = 22
cm. Sementara lebarnya adalah 0,75 x tinggi = 0,75 x 22 = sekitar 16,5 cm. Dengan
demikian, dimensi sloofnya adalah 16,5/22 atau dalam pelaksanaan di lapangan biasanya
menjadi 20/25.
Gambar
1.1 Sloof
A. Kolom
Kolom beton atau tiang beton adalah bagian struktur
atas dalam posisi vertikal. Kolom beton ini berfungsi sebagai pengikat pasangan
dinding bata dan penerus beban dari atas ke pondasi. Jarak antar tiang beton
atau kolom beton ini adalah 3 - 4 m. Sementara dimensi kolom tergantung pada
beban yang akan diterima. Kolom praktis (kolom yang berfungsi sebagai pengaku
dan tidak dihitung secara struktur) biasanya berukuran 13 cm x 13 cm atau
setebal pasangan bata dengan empat buah tulangan berdimensi 10 mm dan cincin
berdimensi 6 – 8 mm. Jarak antar cincin 15 - 20 cm. Namun, untuk rumah tinggal
bertingkat dua dengan bentang antar kolom sepanjang 4 - 5 m dapat digunakan
kolom praktis berdimensi 20 x 25 cm dengan enam buah besi -tulangan berdiameter
12 mm. Beban tekuk terberat yang ditahan kolom adalah bagian tengah. Karena
itu, bila ada rumah yang bagian tengah temboknya mengalami keretakan maka pada
bagian tersebut biasanya kekurangan besi tulangan.
Gambar 1.2 Kolom
0 komentar:
Posting Komentar