Sabtu, 11 April 2015

KOMPONEN PEKERJAAN BETON


Sebelum dibahas tentang komponenkomponen beton seperti sloof, kolom, balok, pelat, tangga, dansebagainya maka diperlukan pengetahuan dasar mengenai material beton bertulang sesuai dengan persyaratan yang berlaku, di antaranya sebagai berikut: Semen, agregat kasar atau split, agregat halus atau pasir, air dan baja tulangan. Agar memenuhi persyaratan tekan karakteristik, terdapat ketentuan mutu beton untuk konstruksi bangunan, seperti pada tabel berikut:

Tabel 3.2. Mutu Beberapa Pekerja Struktur Beton
Jenis Pekerjaan Mutu Beton
Jenis Pekerjaan Mutu Beton
Kolom praktis, balok lantai, dan lainnya
Beton konstruksi sesuai perhitungan
struktur
1 : 2 : 3
K200, K250, K300 dan lainnya

Dalam pekerjaan beton untuk pembangunan rumah tinggal bertingkat, beberapa komponen pekerjaan yang umum perlu diperhatikan antara lain pekerjaan sloof, kolom, balok, ringbalok, dan pelat beton. Berikut ulasan masing-masing komponen tersebut.

A.      Sloof
Sloof adalah beton bertulang yang diletakkan secara horisontal di atas pondasi. Sloof berfungsi untuk meratakan beban yang bekerja pada pondasi dan pengikat struktur bawah ujung dasar kolom. Panjang sloof sama dengan panjang pondasi. Dimensi sloof tergantung dari tipe bangunan yang akan dibangun. Untuk rumah sederhana (rumah tidak bertingkat), dimensi yang digunakan adalah lebar 15 cm dan tinggi 20 cm. Untuk rumah bertingkat, secara praktis dimensi sloof yang seharusnya dihitung dengan perhitungan struktur dianalog mencari dimensi di balok, yaitu sebagai berikut.
a)         Sloof yang hanya ada dua tumpuan, tinggi minimalnya sekitar 1/16 kali panjang bentang. Misalkan panjang bentang 3 m maka tinggi minimalnya sekitar 300 cm : 16 = 18,75 cm. Sementara lebarnya 0,75 x tinggi = 0,75 x 18,75 = sekitar 14 cm. Dengan demikian, dimensi sloof-nya adalah 14/18,75 atau dalam pelaksanaan di lapangan biasanya menjadi 15/20.
b)        Sloof yang lebih dari dua tumpuan, tinggi minimalnya harus sekitar 1/18,5 kali dari panjang bentang. Misalkan panjang bentang adalah 4 m maka tinggi minimalnya sekitar 400 cm : 18,5 = 22 cm. Sementara lebarnya adalah 0,75 x tinggi = 0,75 x 22 = sekitar 16,5 cm. Dengan demikian, dimensi sloofnya adalah 16,5/22 atau dalam pelaksanaan di lapangan biasanya menjadi 20/25.
                                           
                                                          Gambar 1.1 Sloof  

A.      Kolom
Kolom beton atau tiang beton adalah bagian struktur atas dalam posisi vertikal. Kolom beton ini berfungsi sebagai pengikat pasangan dinding bata dan penerus beban dari atas ke pondasi. Jarak antar tiang beton atau kolom beton ini adalah 3 - 4 m. Sementara dimensi kolom tergantung pada beban yang akan diterima. Kolom praktis (kolom yang berfungsi sebagai pengaku dan tidak dihitung secara struktur) biasanya berukuran 13 cm x 13 cm atau setebal pasangan bata dengan empat buah tulangan berdimensi 10 mm dan cincin berdimensi 6 – 8 mm. Jarak antar cincin 15 - 20 cm. Namun, untuk rumah tinggal bertingkat dua dengan bentang antar kolom sepanjang 4 - 5 m dapat digunakan kolom praktis berdimensi 20 x 25 cm dengan enam buah besi -tulangan berdiameter 12 mm. Beban tekuk terberat yang ditahan kolom adalah bagian tengah. Karena itu, bila ada rumah yang bagian tengah temboknya mengalami keretakan maka pada bagian tersebut biasanya kekurangan besi tulangan.
                                          

Gambar 1.2 Kolom


0 komentar:

Posting Komentar