Atap merupakan bagian dari bangunan gedung
(rumah) yang letaknya berada dibagian paling atas, sehingga untuk
perencanaannya atap ini haruslah diperhitungkan dan harus mendapat perhatian
yang khusus dari si perencana (arsitek). Karena dilihat dari penampakannya
ataplah yang paling pertama kali terlihat oleh pandangan setiap yang
memperhatikannya. Untuk itu dalam merencanakan bentuk atap harus mempunyai daya
arstistik. Bisa juga dikatakan bahwa atap merupakan mahkota dari suatu bangunan
rumah. Atap sebagai penutup seluruh ruangan yang ada di bawahnya, sehingga akan
terlindung dari panas, hujan, angin dan binatang buas serta keamanan.
Atap merupakan bagian dari struktur bangunan
yng berfungsi sebagai penutup/pelindung bangunan dari panas terik matahari dan
hujan sehingga memberikan kenyamanan bagi penggunan bangunan.
Gambar 1.1. rencana atap
Struktur atap pada umumnya terdiri dari tiga
bagian utama yaitu : struktur penutup atap, gording dan rangka kuda-kuda.
Penutup atap akan didukung oleh struktur rangka atap, yang terdiri dari
kuda-kuda, gording, usuk dan reng. Beban-beban atap akan diteruskan ke dalam
fondasi melalui kolom dan atau balok.
Konstruksi atap yang baik memungkinkan
terjadinya sirkulasi udara dengan baik. Sudah sewajarnya setiap rumah
dilengkapi dengan atap. Atap rumah merupakan bagian dari bangunan yang befungsi
sebagai penutup atau pelindung bangunan dari panas terik matahari dan hujan,
sehingga memberikan kenyamanan bagi pengguna bangunan.
Atap rumah merupakan bagian penting pada
konstruksi bangunan rumah karena berada di atas untuk menutupi seluruh bagian
bangunan.untuk konstruksi atau struktur, pada umumnya, atap terdiri dari tiga
bagian utama yaitu struktur penutup atap, gording dan rangka kuda-kuda. Penutup
atap akan didukung oleh struktur rangka atap, yang terdiri dari kuda-kuda,
gording, usuk dan reng. Beban-beban atap akan diteruskan ke dalam fondasi
melalui kolom dan atau balok.
Struktur atap pada umumnya juga dibuat dengan
mengikuti atau menyesuaikan dengan denah atau bentuk keseluruhan bangunan
(desain atap rumah). Jika rumah terdiri atas dua lantai, struktur atap dibuat
mengikuti denah atau layout rumah pada lantai dua.
2. PEMBAGIAN
STRUKTUR ATAP
A. Komponen Penyusun Atap
Tiga komponen penyusun atap:
1. struktur atap (rangka atap
dan penopang rangka atap);
2. penutup atap
(genteng,polikarbonat);
3. pelengkap atap (talang
horizontal/vertikal dan lisplang)
A. Struktur Atap
Struktur atap adalah bagian bangunan yang
menahan /mengalirkan beban-beban dari atap. Struktur atap terbagi menjadi
rangka atap dan penopang rangka atap. Rangka atap berfungsi menahan beban dari
bahan penutup atap sehingga umumnya berupa susunan balok –balok (dari
kayu/bambu/baja) secara vertikal dan horizontal –kecuali pada struktur atap dak
beton. Berdasarkan posisi inilah maka muncul istilah gording,kasau dan reng.
Susunan rangka atap dapat menghasilkan lekukan pada atap (jurai dalam/luar) dan
menciptakan bentuk atap tertentu.
Penopang rangka atap adalah balok kayu yang disusun membentuk
segitiga,disebut dengan istilah kuda-kuda. Kuda-kuda berada dibawah rangka
atap,fungsinya untuk menyangga rangka atap. Sebagai pengaku,bagian atas
kuda-kuda disangkutkan pada balok bubungan,sementara kedua kakinya dihubungkan
dengan kolom struktur untuk mengalirakan beban ke tanah.
Secara umum dikenal 4 jenis struktur atap yaitu:
1. struktur dinding
(sopi-sopi) rangka kayu
2. kuda-kuda dan rangka kayu
3. struktur baja konvensional
4. struktur baja ringan
Atap dan bagian-bagiannya :
1. Jurai Dalam
Jurai dalam ialah bagian yang tajam pada
atap,berjalan dari garis tiris atap sampai bubungan,dan terdapat pada pertemuan
dua bidang atap pada sudut bangunan kedalam.
Gambar 1.2 Jurai Dalam
2. Jurai luar
Jurai luar,ialah bagian yang tajam pada
atap,berjalan dari garis tiris atap sampai bubungan,terdapat pada pertemuan dua
bidang atap pada sudut bangunan ke luar.
0 komentar:
Posting Komentar